Healthy

Ilmuan Ungkap Berduaan Dengan Lawan Jenis Picu Penyakit

Fakta mencengangkan diungkap para peneliti baru-baru ini. Baru-baru ini sebuah penelitian membuktikan bahaya berkhalwat (berdua-duaan denga...

Science

Ilmuwan Temukan Algoritma Pelacak Kejahatan

Algoritm Foto : GoogleSebuah tim ilmuwan EPFL telah mengembangkan algoritma yang dapat mengidentifikasi sumber epidemi atau informasi yang ...

Home » » Jangan Bohongi Anak-Anak

Jangan Bohongi Anak-Anak

Sifat anak-anak yang selalu ingin tahu dan banyak bertanya terkadang membuat kita malas-malasan untuk menjawabnya. Alhasil,,, kitapun sering memberikan jawaban bohong dan terkadang mengada-ngada. Yang penting anak tersebut bisa berhenti bertanya, apalagi jika pertanyaan yang diajukan lumayan membuat kita bingung.

Misalnya begini, Ini merupakan kasus yang ane temui sewaktu ada anak kecil bertanya pada emaknya tentang peristiwa dari mana datengnya hujan. Kebetulan waktu itu lagi hujan. “Mak ujan itu asalnya dari mana?” Terus si emak menjawab, “Oh,, ujan Itu kencingnya Tuhan.” Ane yang denger langsung bingung. Hah,, aneh banget tuh orang tua kok ngasih tau kalo ujan itu kencingnya tuhan.

Terus ane mikir, oh paling orang tuanya males ngejelasin gimana proses terjadinya hujan, atau mungkin orang tuanya bener-bener nggak tau gimana proses terjadinya hujan. Nah, kalo orang tuanya tau proses terjadinya ujan, ya jelasin aja kalo ujan itu terjadi berkat hasil penguapan atau kondensasi uap air. Atau bisa jelasin singkatnya aja, “Gini loh nak, ujan itu terjadi sebab air dari laut menguap karena kena panas matahari. Uap air itu lalu menggumpal dan membentuk awan. Terus awan ketiup deh oleh angin, air yang menggumpal tadi mencair lagi dan terjadilah ujan.”

Kalo udah dijelasin kayak gitu dijamin anak umur lima tahun kebawah pasti langsung bingung. Loh kok?? Ya nggak apa-apa kita bikin bingung tuh anak dengan jawaban yang rasional daripada kita kasih jawaban bohong atau jawaban asbun (asal bunyi). Lagipula dosa tau bohongin anak kecil. (Muehehehehe…)

Balik lagi ke kasus tadi. Karena si bocah merasa tertarik dan tertantang dengan jawaban ibunya, dia langsung nimpalin pertanyaan lagi, “Ohhhh,,,, jadi kalo kilat itu berarti Tuhan lagi ngidupin lampu ya mak?” Terus emaknya jawab,”Iya Tong,, pinter kamu.” “Terus kalo suara geledek itu tuhan lagi mecahin apa mak?” Nah loh, bingungkan si emak mau jawab apa.

nah, intinya orang tua harus memberikan jawaban yang masuk akal alias rasional dalam menjawab pertanyaan anak-anak. Biarkan saja walau jawaban itu membuat si anak sedikit binun. Wajarkan namanya juga anak kecil, otak dan daya pikirnya kan masih dalam tahap perkembangan. Yang penting orang tua sudah menjalankan kewajibannya dengan jawaban rasional.

Yang perlu diketahui, setiap jawaban yang diberikan itu pasti akan tetap dikenang dan terekam memori si anak hingga dewasa. Malu kan kalo sampai ketauan bohong.

Menurut Penelitian yang dikemukakan Benyamin S. Bloom, 50% dari semua potensi hidup manusia itu terbentuk saat masih berada dalam kandungan hingga usia 4 tahun. Dan kemudian 30 % potensi berikutnya akan terbentuk pada usia 4 hingga 8 tahun.

So, apa jadinya kalau masih kecil sudah sering mendapat konsep yang salah dari orang tuanya? Gimana coba pola pikir dan karakter anak itu nantinya?

Posted By Bangharri


Maybe You Like To Share This Article..


Saved under :
Avatar

by Ciprut-Ciprut

Just sharing my knowledge. Berbagi pengetahuan adalah amal. Sebagaimana kata pepatah, sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain dan sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat.

0 Comments
Tweets
Fb Comments

No comments:

Leave a Reply

Misteri

5 Mitologi Zombie Terpopuler

Sebagian dari kita pasti sudah akrab dengan kata Zombie. Zombie lebih dikenal luas sebagai mayat hidup pemakan manusia dan banyak diangkat ...

5 Mitologi Zombie Terpopuler

Batu Berwajah Manusia Bisa Menangis

History

Tambora, Kebudayaan Yang Lenyap Terkubur Abu

Tambora adalah sebuah desa sekaligus budaya yang hilang di Pulau Sumbawa lantaran terkubur oleh abu dan aliran piroklastik dari letusan bes...

Tambora, Kebudayaan Yang Lenyap Terkubur Abu

Sejarah Asal-Usul Kain Sutera

Islam Religion

Ayah,, Lebih Berharga Dirimu Dari Uang Itu

Salah satu da’i berkata, “Ada seorang laki-laki memiliki hutang, dan pada suatu hari datanglah kepadanya pemilik hutang, kemudian mengetuk ...

Tatkala Penjaga Arasy Lupa Bertasbih dan Bertahmid

‘Izrail : Nama Malaikat Yang Tidak Wajib Diimani

Unik

Unik, Gajah Bisa Bahasa Korea

Unik, seekor gajah jantan Asia bisa berbahasa Korea. Gajah yang diberi nama Koshik ini, kini menjadi subjek utama dalam jurnal Current Biol...

Di Taiwan, Upacara Kematian Hadirkan Tarian Telanjang

Upacara untuk prosesi kematian merupakan suatu hal yang sakral. Oleh sebab itu, upacara harus dilakukan sesuai dengan petunjuk yang diajark...

Karena Pernikahan Gay, Sebutan Ibu dan Bapak Bakal Dilarang di Prancis

Ada-ada saja, karena mengesahkan pernikahan sejenis (gay), sebutan bapak dan ibu dalam semua dokumen resmi bakal di larang di Perancis. Seb...

Quote

Cinta! Apa Itu?

Mereka yang tak menyukainya menyebutnya Pengganggu.Mereka yang tak sanggup menggapainya, menyebutnya Mimpi.Mereka yang tak memilikinya, men...

Komputer

Cara Merubah Server Opera Turbo

Opera merupakan Web Browser (Peramban) yang banyak digunakan oleh para pengguna Internet. Opera dibuat oleh Opera Software yang bermarkas d...

Story

Cinta Tak Butuh Alasan

Ini kisah tentang dua sejoli yang sedang merajut cinta. Hubungan mereka kala itu sedang dalam masa-masa kasmaran yang begitu indah. Namun a...

About Job

Prinsip Kerja Suku di Indonesia Yang Patut Ditiru

Sebagai warga negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, budaya dan bahasa, dalam bekerja ada beberapa prinsip yang bisa kita terapk...

Artikel For Life

Kiat Mengatasi Rasa Malu

1. Pahami Rasa Malu MuIlustrasiBerusahalah untuk memahami keunikan pada dirimu terkait dengan rasa malu itu dan tujukkanlah sikap tentang c...