Siapa sangka semut, serangga yang berukuran kecil ini ternyata memiliki banyak keajaiban dalam diri mereka. Baru-baru ini peneliti mengungkap kelebihan yang terdapat pada diri semut, khususnya dalam hal teknologi yang dimiliki semut.
Kita selalu dibingungkan oleh alam dan misterinya. Dalam masalah teknologi, baru-baru ini saja manusia mengenal GPS (Global Position System) yang sudah kita anggap sebagai sistem yang sangat kompleks guna menunjukkan lokasi dan arah perjalanan.
Namun jauh sebelum GPS ditemukan, alam telah menempatkan sistem semacam ini pada makhluk yang sangat kecil yang kita panggil semut. Ya, semut memiliki alat semacam GPS bahkan bisa dibilang lebih canggih dari buatan manusia. Sistem GPS yang dimiliki ini bisa disebut sebagai mukjizat.
Lalu dimana letak GPS semut? GPS semut terdapat pada antenanya. Antena tersebut berfungsi memberitahu lokasi atau keberadaan mereka.
Peneliti menemukan magnet yang sangat kecil pada antena semut. Oleh sebab itu antena semut membantu untuk menjelaskan mengapa serangga ini tampaknya selalu tahu di mana mereka berada dan akan kemana. Menurut dugaan para peneliti, magnet merupakan komponen kunci dari sistem canggih GPS semut buatan alam.
Selain itu, antena semut juga membuat semut mengenali masyarakat mereka sendiri, bahkan jika mereka mengembara mereka tahu di mana menemukan Ratu dan seluruh semut. Kompleksitas alam tampaknya membuat kita takjub, dan ketika kita memperlajari misteri alam, kita mengetahui betapa sedikitnya yang kita ketahui.
Kita tahu bahwa untuk bisa menggunakan GPS buatan manusia harus terlebih dahulu mengorbitkan satelit seberat 3.000-4.000 pon. Lalu bagaimana dengan GPS semut?. Ya, sebab berat antena semut hanya sepersekian dari berat tubuhnya. Hayo, lebih canggih mana?
Peneliti mengungkap penggabungan magnet dalam antena semut dimungkinkan terjadi sejak kontak pertama semut dengan tanah. Sebab, tim peneliti menemukan kristal yang sangat halus seperti magnetit magnetik, maghemite, hematit, goetit, dan silikat aluminium di antena semut. Dan bahan tersebut diketahui hanya terdapat di kedalaman tanah tertentu.
"Semut yang kita pelajari berdiam di tanah tropis yang penuh dengan mineral besi yang sangat halus, sehingga ada banyak materi yang tersedia," kata peneliti Jandira Ferreira de Oliveira dari Technical University of Munich dan Pusat Brazil untuk Penelitian Fisika.
Untuk studi yang dipublikasikan dalam Journal terbaru dari Royal Society Interface, Oliveira dan rekan-rekannya mengumpulkan semut pekerja dari spesies Pachycondyla marginata di Sao Paulo. Sebelumnya studi menemukan semut ini cenderung selalu bermigrasi pada orientasi 13 derajat relatif terhadap geomagnetik sumbu utara-selatan bumi, dan yang terkuat sinyal magnetik semut berasal dari antenanya.
Mikroskop bertenaga tinggi serta hasil analisis kimia menunjukkan adanya kotoran yang didapat partikel magnetik di antena semut. Rasa ingin tahu itu juga meneliti bagian tubuh lain semut yang disebut organ Johnston yang juga dapat menjadi bagian dari GPS semut.
Penjelasan sistem kerja GPS pada semut:
Menurut para penelitit, Planet kita terdiri dari magnet yang ditimbulkan dari rotasi besi cair dalam inti Bumi. Meskipun medan magnet yang dihasilkan adalah 1-20000 sekuat magnet kulkas, semut dapat muncul untuk merasakan informasi geomagnetik melalui sensor magnetik (partikel kotoran), transduce dalam sinyal ke sistem saraf yang kemudian dilanjutkan ke otak.
Namun, tidak semua semut memiliki sistem navigasi GPS ini. Semut padang pasir misalnya, yang dilengkapi dengan mata khusus yang mendeteksi polarisasi cahaya langit, yang kemudian mereka gunakan untuk menemukan jalan mereka di sekitar habitat mereka yang berpasir.