Home » » 1.200 Tahun Silam Indonesia Menjajah Madagascar

1.200 Tahun Silam Indonesia Menjajah Madagascar

Siapa sangka, bangsa Indonesia pernah menjajah Madagascar pada masa lampau. Ya, lusinan wanita Indonesia telah membentuk koloni di Pulau Madagaskar sekitar 1.200 tahun silam. Hal tersebut di ungkap beberapa Ilmuan di Probe pada Rabu (21/03/2012) dan disebut-sebut sebagai salah satu episode teraneh dalam pengembaraan manusia.


Para antropolog tertarik dengan Madagaskar, sebab pulau tersebut dikenal sangat jauh dari penaklukan manusia selama ribuan tahun. Penjajahan tersebut akhirnya diselesaikan oleh bangsa Afrika, akan tetapi bangsa Indonesia yang memiliki jarak sekitar 8.000 kilometer (5.000 mil) turut andil dalam melakukan invansi ke Madagascar.

Sebuah tim yang dipimpin oleh ahli biologi molekuler Murray Cox dari Massey University di Selandia Baru menyelidiki DNA penduduk Madagascar sebagai petunjuk untuk menjelaskan teka-teki migrasi menarik ini. Mereka mencari penanda yang diturunkan dalam kromosom melalui garis ibu. Dalam sampel, DNA  ditawarkan kepada 266 orang dari tiga kelompok etnis Malagasi.

Dua puluh dua persen dari sampel memiliki varian lokal berasal dari "motif Polinesia," karakteristik genetik kecil yang ditemukan di antara Polinesia, namun jarang dijumpai dan hanya dapat ditemui di Indonesia bagian barat. Dalam satu kelompok etnis Malagasi, satu dari dua sampel memiliki tanda ini.

Jika sampel tersebut terbukti, sekitar 30 perempuan Indonesia merupakan pendiri dan penduduk Malagasi. "Dengan jauh lebih kecil, tetapi sama penting, kontribusi biologis berasal dari Afrika," kata Cox.

Studi ini baru difokuskan pada DNA mitrochondrial, yang ditularkan hanya melalui garis keturunan ibu, sehingga tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pria Indonesia juga tiba dengan wanita pertama.

Simulasi komputer menunjukkan bahwa pemukiman pertama kali dimulai sekitar 830 Masehi, yakni pada masa-masa Bangsa Indonesia memperluas jaringan perdagangan di bawah Kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Secara bahasa, penduduk Madagascar berbicara menggunakan dialek bahasa yang jika ditelusuri berasal dari Indonesia.

Pentas Tarian dan Nyanyian oleh 
penduduk Malagasi
di jalan-jalan Antananarivo,
pada tahun 2002.
Foto physorg.com  
Sebagian besar bahasa yang digunakan berasal dari leksikon Ma'anyan, bahasa yang diucapkan di sepanjang lembah Sungai Barito Kalimantan Tenggara di wilayah pedalaman dengan segelintir kata-kata dari bahasa Jawa, Melayu atau bahasa Sansekerta.

Bukti lain dari pendudukan pertama di Madagascar oleh bangsa Indonesia dengan yakni adanya penemuan perahu cadik, peralatan besi, alat musik seperti gambang serta adanya budidaya padi, pisang, ubi jalar dan talas dari seluruh lautan, yang saat itu dipopulerkan dan dibawa bangsa Indonesia.

"Madagaskar diselesaikan sekitar 1.200 tahun yang lalu, terutama oleh kelompok kecil perempuan Indonesia, dan ini merupakan kontribusi Indonesia, budaya dan gen yang terus mendominasi bangsa Madagaskar bahkan sampai hari ini," ungkap Cox dalam papernya.

Namun bagaimana 30 wanita dapat menyeberangi Samudera Hindia hingga sampai ke Madagaskar masih meninggalkan pertanyaan besar. Satu teori mengunggkap bahwa mereka datang melalui kapal dagang, meski tidak ada bukti yang pernah ditemukan bahwa para wanita tersebut menaiki kapal dagang dengan jarak yang sebegitu jauh.

Ide lain adalah bahwa Madagaskar diselesaikan sebagai koloni perdagangan formal, atau mungkin sebagai pusat add-hoc untuk pengungsi yang telah kehilangan tanah dan kekuasaan selama ekspansi Kerajaan Sriwijaya.

Namun Pendapat ketiga dan lebih berani yakni hipotesis yang menyatakan bahwa wanita berada di sebuah perahu dalam pelayaran melintasi samudra yang dilakukan secara sengaja. Gagasan ini didukung oleh simulasi pelayaran menggunakan arus laut dan pola cuaca musim hujan, itu berdasarkanargumen dari tim Cox. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Inggris Prosiding Royal Society B.



Maybe You Like To Share This Article..


Saved under :
Avatar

by Ciprut-Ciprut

Just sharing my knowledge. Berbagi pengetahuan adalah amal. Sebagaimana kata pepatah, sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain dan sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat.

0 Comments
Tweets
Fb Comments

No comments:

Leave a Reply