Home » » Asal Mula Kata Harta Karun

Asal Mula Kata Harta Karun

Pernah nonton Film Pirates Of Caribian? Kalo pernah pasti gak asing kan dengan apa yang sering diperebutkan oleh para bajak laut. Yup, benar Harta Karun. Selain merompak bajak laut sangat gemar berburu harta karun.
Kaya mendadak itu yang mereka harapkan. Tujuan lain berburu harta karun untuk meningkatkan pamor kelompok bajak laut.
Namun, tahukah kamu dari mana asal usul nama harta karun dan awal perburuannya dimulai.  Oke,, saya disini hanya mau mengingatkan cerita tentang harta karun yang dulu pernah kita dengar sewaktu  SD. Kisah tentang harta karun ini diceritakan dalam Al-Quran.
Terkisahlah seorang yang hidup di zaman Nabi Musa, yang bernama Qorun. Ia adalah salah satu umat Nabi Musa As yang awalnya taat kepada Allah. Karena merasa miskin, Qorun pun menghadap Nabi Musa untuk meminta solusi agar menjadi kaya. “Hai Musa bisakah Engkau mendoakan aku agar aku diberikan kekayaan oleh Tuhan mu.” Nabi Musa menjawab, “Sesungguhnya Allah memberimu ilmu tentang perniagaan.”

Qorun cukup kaget mendengar jawaban ringan Nabi Musa. Tak berapa lama Qorun langsung mulai berniaga. Dengan pengetahuan awal yang sangat sedikit, semakin hari ia semakin bertambah ilmunya. Ia menjadi semakin ahli serta semakin menguasai perdagangan.
Karena kemahirannya berdagang, dalam sekejap hartanya sudah berlimpah. Banyak orang memperbincangkan  kesuksesan dan kekayaan Qorun. Kabarpun terdengar  hingga ketelinga Nabi Musa. Nabi Musa pun bergegas untuk menemui Qorun. Setelah mengucap salam dan berbincang-bincang sejenak, Nabi Musa memberi selamat kepadanya, dan juga mengingatkan dari mana harta itu ia dapat.
“Sesungguhnya itu adalah pemberian dari Allah SWT. Semakin bersyukurlah niscahaya Allah akan semakin melimpahkan rahmat kepada mu,” ucap Nabi Musa yang kemudian berpamit diri.
Qorun pun lantas mengucapkan terima kasih kepada Nabi Musa. Qorun masih tak percaya dirinya akan menjadi sangat kaya dalam waktu singkat.
Seiring berjalannya waktu  Qorun pun semakin bertambah kaya. Namun sangat disayangkan ia lupa kewajibannya memberi sodaqoh terhadap sesama yang kurang mampu. Allah lalu memerintahkan kepada Nabi Musa agar mengingatkan Qorun akan kewajibannya itu.
Nabi Musa pun langsung menyatakan maksud kedatangannya.
“Hai Saudara ku Qorun sesungguhnya kedatangan ku kali ini adalah atas perintah Allah, Tuhan ku dan Tuhan mu. Dia memerintahkanku mensucikan hartamu. Berilah aku sebagian harta yang kau miliki, untuk kubagikan kepada fakir miskin dan anak yatim,” ujar Nabi Musa.
Namun karena kesombongannya, Qorun malah marah dan membentak Nabi Musa. “Hai Musa, sesungguhnya aku bisa menjadi kaya seperti ini adalah karena usahaku bukan karena kau dan Tuhanmu. Kau hanya menunjukiku jalan dan akulah yang mengerjakannya.”
Mendengar jawaban itu, Nabi Musa pun memohon kepada Allah agar memberikan  teguran kepada Qorun.  Benar saja, Allah menenggelamkan sekuruh harta orang yang tamak lagi kikir bernama Qorun.
Seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an, “Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).”  (QS Al-Qashash :  8)
Dalam sekejab, harta benda Qorun termasuk binatang ternak yang dimilikinya lenyap dilahap bumi. Tak sedikit pun harta tersisa baginya. Menurut Al-Quran harta yang dimiliki Qorun sangatlah banyak.
“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa , maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.” (QS Al-Qashash : 76)
Dari kisah ini, banyak orang mencoba mencari harta Qorun yang telah hilang di telan bumi. Dari kisah ini pula muncul  ungkapan harta karun yang arti sesungguhnya harta milik Agan Qorun… Hehehe


Maybe You Like To Share This Article..


Saved under :
Avatar

by Ciprut-Ciprut

Just sharing my knowledge. Berbagi pengetahuan adalah amal. Sebagaimana kata pepatah, sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain dan sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat.

0 Comments
Tweets
Fb Comments

No comments:

Leave a Reply